DEFINISI AS SUNNAH
As-Sunnah,
menurut bahasa Arab, adalah ath-thariqah, yang berarti metode,
kebiasaan, perjalanan hidup, atau perilaku, baik terpuji maupun tercela.
Kata tersebut berasal dari kata as-sunan yang bersinonim dengan
ath-thariq (berarti "jalan"). Dalam sebuah hadits disebutkan, "Barangsiapa
melakukan sunnah yang baik dalam Islam, maka selain memperoleh pahala
bagi dirinya, juga mendapat tambahan pahala dari orang yang mengamalkan
sesudahnya, dengan tanpa mengurangi sedikit pun pahala mereka. Dan
barang siapa melakukan sunnah yang jelek dalam Islam, maka selain
memperoleh dosa bagi dirinya, juga mendapat tambahan dosa dari orang
yang melakukan sesudahnya dengan tanpa mengurangi sedkitpun dosa
mereka." (HR Muslim).
Al-Qadli lyadl berkata bahwa Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam pernah bersabda, "Sungguh kamu akan mengikuti sunnah-sunnah orang sebelum kamu." Tulisan (Sin, Nun, Nun) dalam kalimat hadits tersebut (Arab) jika dibaca sananun berarti "jalan" atau "metode." Adapun jika dibaca sununun atau sanunun keduanya merupakan bentuk jamak dari sunnah maka artinya "perjalanan hidup."
Al-Qadli lyadl berkata bahwa Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam pernah bersabda, "Sungguh kamu akan mengikuti sunnah-sunnah orang sebelum kamu." Tulisan (Sin, Nun, Nun) dalam kalimat hadits tersebut (Arab) jika dibaca sananun berarti "jalan" atau "metode." Adapun jika dibaca sununun atau sanunun keduanya merupakan bentuk jamak dari sunnah maka artinya "perjalanan hidup."
Menurut lbnul Atsir, "Kata sunnah dengan segala variasinya disebutkan berulang-ulang dalam hadits, yang arti asalnya adalah "perjalanan hidup" dan "perilaku'." (an-Nihayah 2: 409).
Adapun pengertian sunnah dalam istilah syara', menurut para Ahli Hadits, adalah segala sesuatu yang diriwayatkan dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam, yang berupa perkataan, perbuatan, ketetapan, karakter, akhlak, ataupun perilaku, baik sebelum maupun sesudah diangkat menjadi nabi. Dalam hal ini pengertian sunnah, menurut sebagian mereka, sama dengan hadits.
Menurut Ahli Ushul, "Sunnah ialah sesuatu yang dinukil dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam secara khusus. la tidak ada nashnya dalam Alquran, tetapi dinyatakan oleh Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam dan sekaligus merupakan penjelasan awal dari isi Alquran." (asy-Syatibi, al-Muwafaqat 4: 47). Adapun menurut Fuqaha (para ahli fikih, red), "Sunnah itu berarti ketetapan dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam yang bukan fardhu dan bukan wajib." (asy-Syaukani, lrsyadul Fuhul, him. 31)
Setelah timbulnya perpecahan dan menyebarnya berbagai bid'ah serta aliran pengikut nafsu, maka sunnah digunakan sebagai lambang pembeda antara Ahli Sunnah dan ahli bid'ah. Jika dikatakan si Fulan Ahli Sunnah atau mengikuti sunnah, maka ia adalah kebalikan dari ahli bid'ah. Disebutkan si Fulan itu "mengikuti sunnah" apabila ia beramal sesuai dengan yang diamalkan Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam (aI-Muwafaqat 4:4)
Pengertian sunnah tersebut didasarkan atas dalil syar'i, baik yang terdapat dalam Alquran maupun berasal dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam, atau merupakan ijtihad para sahabat Radiyallahu ‘anhu seperti mengumpulkan mushhaf dan menyuruh orang-orang membaca Alquran dengan satu bahasa. serta membukukannya. (as-Sunnah, hlm. 48)
Adapun menurut ta'rif kebanyakan Ulama Hadits muta'akhirin, kata sunnah adalah ibarat (ungkapan) yang dapat menyelamatkan dari keragu-raguan tentang aqidah, khususnya dalam perkara iman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, hari akhir, takdir, dan masalah keutamaan para sahabat. Istilah sunnah menurut Ulama Hadits muta'akhirin tersebut lebih ditekankan pada aspek aqidah, sebab aspek ini dianggap begitu penting, termasuk bahaya penyelewengannya. Namun jika diperhatikan dengan seksama, lafazh ini lebih mengacu kepada pengertian jalan hidup Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam dan para sahabatnya ra, baik ilmu, amal, akhlak, ataupun segi kehidupan lainnya.
Istilah sunnah menurut ulama Hadis mutaakhirin tersebut lebih ditekankan pada aspek akidah, sebab aspek ini dianggap begitu penting, termasuk bahaya penyelewengannya. Namun, jika diperhatikan dengan seksama, lafaz ini lebih mengacu kepada pengertian jalan hidup Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam dan para sahabatnya ra, baik ilmu, amal, akhlak, ataupun segi kehidupan lainnya.
Untuk membahas ilmu ini, para ulama hadis menyusun beberapa tulisan yang dinamakan Kitab-kitab Sunnah. Mereka mengkhususkan ilmu ini dengan nama Sunnah, karena bahayanya besar (bila terjadi penyimpangan), sedangkan orang yang menentangnya berada di jurang kebinasaan. (lbnu Rajab)
Menurut lbnu Rajab, Sufyan ats-Tsauri mengatakan, "Perlakukanlah Ahli Sunnah dengan baik, karena mereka adalah orang-orang asing." Yang dimaksud sunnah oleh imam-imam itu ialah perjalanan hidup Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam dan para sahabatnya, yang bersih dari syubhat dan syahwat. Karena itu, al-Fudhail bin lyadh mengatakan, "Ahli Sunnah ialah orang yang terkenal hanya mau memakan makanan yang halal. Dan memakan makanan yang halal merupakan perilaku paling penting dalam Sunnah yang dilakukan oleh Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam dan para sahabatnya Radiyallahu ‘anhu"
0 komentar:
Posting Komentar